Sudah aku coba berlari
matahari tetap mengikutiku
aku berdiri
walau fajar menyingsing
aku masih berdiri
matahari bertohor dikepalaku
aku tetap berdiri
hingga akhir puncaknya dia tenggelam
aku masih sanggup berdiri
aku bukan manusia setengah dewa
maupun manusia setengah serigala
aku tetap menunggu bulan dan pelangi
aku tetap bertahan hingga akhirnya
purnama berkembang di sisi gelapku
memancarkan cahaya yang tak ada hingganya
aku memang bukan pelaut bukan juga pembajak
aku hanya menunggu hingga akhirnya
apa yang kulihat kembali indah dimata samudera
air hingga warna biru yang aku tak bayangkan indahnya
suara maupun wanginya yang menggoda
aku juga bukan petani bukan juga peternak
walau aku merasakan daratan yang megah
binatang buas maupun seceracah angin
angin yang membuat membunyikan suara air
membuat pohon berderik
membuat pohon berderik
hingga akhirnya aku sampai ketujuanku
aku memang manusia
berjalan, berfikir
makan, minum
berdoa, merenung
menulis, membaca
menangis, tertawa
memberi, menerima
mengucap, mengerti
walaupun aku sadar
fajar yang menyingsing tak memperbolehkanku untuk tetap hidup
hidup dalam genggaman ayah dan ibu
kakak dan adik
keluarga dan teman
suatu saat nanti yang aku artikan sebagai dunia
akan terbenam
seperti layaknya matahari
dan akan kembali terbit suatu hari nanti
kita tak tahu kapan kita merasakannya lagi
nyatanya
kita tak tahu kapan kita merasakannya lagi
nyatanya
aku masih manusia
manusia yang masih bersyukur
akan hidupnya
semua hanya sekali
untukku, Tuhanku dan semuanya