Jalanku..

By Rai Hammadiyah - 6:42 AM

Aku berhenti diujung jalan Rockin' ave. melihat sekeliling keadaan yang terlihat sunyi, senyap, dan lembab. aku melanjutkan jalan ku menuju sebrang jalan, aku tersentak bunyi kertas koran yang terbawa angin, SYUUUUUUUU~ aku tak bisa melihat apa yang ku lihat, aku tak bisa mendengar apa yang aku dengar, aku melewati trotoar dimana aku terhenti di sebuah pintu berbentuk piramida besar, menjulang tinggi hingga tak membuatku keberatan memasuki ruangan dibalik pintu itu, aku melihat sekeliling ruangan, aku merasakan sepinya keadaan yang ada di ruangan itu.. aku terhentak melihat kakek tua yang sedang duduk dikursi goyangnya, ia berdiri memberi sedikit salam dengan membungkukan badannya, dia berjalan pelan menuju meja kerja di sebrang kursi goyangnya, dia mengambil sesuatu, secarik kertas dan memberikannya kepadaku, aku melihat dan mencoba bertanya apa ini, ia tak menjawab berbalik ke kursi goyangnya.. aku melihat

666 Maurend street, London 
vornin' park
England

aku berlari meninggalkan kakek itu dan terhenti sebelum ku membuka pintu, aku berbalik melihatnya ia tersenyum muram, aku pun tak hirau aku membalas senyum kepadanya.. aku berlari keluar dari pintu segitiga itu, aku terenyuh, dadaku sakit, jaket kulit ku tak berhenti berkepak, aku tak hirau slayer ku menghantam wajah, jeans ku terasa amat dingin di kulit.. aku tak hiraukan aku tetap mencari alamat ditangan ku, melirik setiap nama jalan yang terpampang di sudut jalan.. berlari lari dan lari, aku tak menemukannya di London.. aku berhenti karena kurasa aku sudah cukup untuk berlari, nafasku seperti diburu, kaki ku rasanya terlalu berat untuk melangkah lebih lanjut, aku melirik tiang yang berdiri tegak di tempatku membaringkan bahu ku, astaga! 666 Maurend street.. astaga! ini tempatnya, sama seperti di  Rocking ave. sepi dan sunyi, aku melirik arloji ku, 04 am.. aku mencari vornin' park, aku menemukanya, aku mencoba membuka pagar taman itu, bulu kuduk ku berdiri, seperti dibakar api panas.. aku melihat sekeliling, dipojok bangku taman itu terlihat seperti sosok seseorang dengan jubah hitam dengan keberanian aku mencoba mendekati, dan mencoba melangkah secara perlahan, aku takut.. perlahan dengan keberanian aku mencoba membuka jubah hitam itu, terhentak kaget aku jatuh ke bawah, astaga! AYAH! AYAH! ini ayah ini ayah, aku mencarinya selama ini aku mencari nya hingga akhirnya disini.. astaga! aku mencoba membangunkannya, dia tersentak kaget, ayah ini aku, ia melihat dan memperhatikan ku secara perlahan, ayah ini aku, aku anakmu yang selama ini mencarimu, aku menujukan secarik foto tua usang dari saku jaketku dan memberikan kepadanya, dia mengambil dengan tangan tuanya, ayah ini aku, aku mencoba duduk disebelahnya, ayah ini aku! Fabrian, anakmu.. dia memegang pipiku dan mengeluarkan airmata, aku tak tahan airmata ku pun jatuh ditangan tuanya, Ayah aku rindu padamu..

  • Share:

You Might Also Like

0 comments