aku berlari menyusuri sungai sendiri
sudah ku bilang jangan bawa apa yang tidak harus dibawa
matilah kau dimakan harimau
harimau memburu hingga biru
singa melonglong tak tentu hari
tombak ku pegang sekarang tak sama dengan taring ular
walau kelinci bisa menjadi pendamping
kancil bisa jadi musuh
walau kelinci bisa menjadi pendamping
kancil bisa jadi musuh
sudah saatnya memutar badan
hampir setengah hari aku berjalan ditempat
senapan ku tak lebih hebat dari cakaran beruang
walau bisa membunuh
apa yang harus aku bunuh?
pergi bukan berarti menghindar
juga bukan meninggalkan
tapi sendiri bisa menjadi sengsara
desir pasir menghalangi ku mendengar kicauan serigala
hingga akhirnya punah sendiri dimakan angin
daging ku seperti meninggi
air dalam tubuh seperti kering
belum lelah, belum tercapai
belum mati sehingga hidup kembali
air dalam botol tumpah hingga kering meninggi
memberi jenis, tapi terhalang dimensi
apa hidup penuh makna?