akhirnya......
Hai embun.......
kacamata ku terlihat sangat kotor ketika aku menyusuri mu...
lambat....... bersih....... dan sejuk......
aku terlihat seperti mumi terbungkus balutan kain tebal setebal batang pohon
ini bukan tempatku.......
tempatku tidak sesepi ini....
bukan menjadi taruhan walau hati terkunci dan tak dapat bergerak...
tak elok ku jabah, dunia tak selebar daun kelor katanya
memang........ sepi dan panas!
sinar itu mencapai puncak, ya mereka sebut itu matahari......
serigala berbulu hitam juga tahu kapan munculnya bulan yang dinamakan purnama
cerita ini tak kuambil dari buku.....
melainkan dari hati yang jatuh ke mulut
hampir usai dunia Nya, walau kadang tak tersadar......
kau memang yang paling utama kataku pada sinar
sinar terang yang hingga kini aku tak tahu namanya
mereka menyebut itu pelangi........
merah katanya, hijau benderang, kuning sebutnya
alam semesta ternyata...
ku coba mengangkat tangan ini, hampir berdiri.......
saat ku buka, dahan pohon kering menerbangkan daunnya yang mati
kecewa atas apa yang telah dilakukannya, gunung menyemburkan isinya
laut menumpahkan airnya yang lebih dari miliaran
mereka sebut itu manusia....
manusia yang pergi bagaikan buah yang matang dan jatuh begitu mudahnya
teringat dalam hati, kacamataku terendam api yang panas
patahkan semangat yang memang sudah kandas.........
api menyalah dan tak terusik walau air menyemburkan isinya..
mereka bilang ini akhir...
akhirnya.........
0 comments